Kasus Belatung Hanya Pengalihan Isu & Pemutarbalikan Fakta Masyarakat Tetap Dukung Makan Bergizi Gratis Dari Pemerintah

Langgur, Liputan Sebelas.co.id – Isu tentang adanya belatung dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tual menuai tanggapan Beragam dari dari berbagai pihak, salah satu Warga Kei di Kota Sorong Papua Barat Daya dengan insial B.O menilai bahwa Program MBG bagi Anak Sekolah wajib didukung oleh semua pihak.

Dirinya menilai bahwa Berita tersebut sengaja digoreng untuk membangun opini negatif serta merusak dan melemahkan program strategis pemerintahan Prabowo Subianto. Menurut B.O, klaim bahwa Belatung menempel di dinding dapur patut dipertanyakan bahkan harus dapat dibuktikan kebenarannya. “Belatung itu kan berasal dari telur lalat, jadi tidak mungkin menempel di dinding seperti rayap atau semut. Jangan sampai ada sakit hati atau iri hati lalu melempar isu murahan untuk menarik simpati Publik bahkan terkesan dipaksakan untuk dijadikan sebagai Pembenaran.

B.O menduga ada pihak-pihak yang sengaja memainkan isu ini dengan motif tersembunyi. Jika memang ada masalah, fokus seharusnya diarahkan pada kasus nyata seperti siswa yang keracunan makanan dan sudah ditangani di Puskesmas maupun Rumah Sakit.“Tapi kenyataannya semua bungkam, malah belatung yang didramatisasi,” katanya.Lebih lanjut, ia menilai program MBG membawa dampak besar bagi masyarakat. Pasokan sayur, buah, dan hasil laut dari petani serta nelayan lokal terserap melalui program ini.“Ini bukan hanya memberi makan anak-anak, tapi juga menghidupkan tenaga kerja, mulai dari juru masak, Sopir pengantar makanan ke Sekolah, sampai membuka peluang usaha.

Kalau program dihentikan, siapa yang akan membuka lowongan kerja baru?” tegasnya.B.O menekankan, MBG merupakan Program Nasional dan sangat Strategis yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.Asupan bergizi, kata dia, berpengaruh langsung pada perkembangan otak anak, sekaligus meringankan beban ekonomi keluarga. “Biaya makan siang anak sudah teratasi, orang tua bisa lebih tenang,” jelasnya.Ia mengakui, di lapangan memang masih banyak ditemukan kendala Teknis karena program ini baru berjalan dan itu sangat wajar, “Namanya juga baru mulai, pasti ada evaluasi. Yang terpenting manfaatnya nyata bagi generasi penerus bangsa,” tutup B.O

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *