Korupsi + Pungli Merajalela Jaksa Diminta Segera Tangkap Kepsek & Bendahara SMK Negeri 3 Ambon

Ambon, Liputan Sebelas.co.id – Buntut pemberitaan berbagai media Online yang mewartakan Praktik Pancuri Kepeng di SMKN 3 Ambon Edisi Selasa (17/6/2025) berjudul: “Dana BOS SMKN 3 Ambon Rp 1,5 Miliar, Banyak Mark-Up Anggaran, Pungli Merajalela, Penggunaannya Tak Jelas, Jaksa Diminta Usut”, Direspon oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku James Leiwakabessy akhirnya memanggil Kepala SMKN 3 Ambon NFSH dan Bendahara Dana BOS, A alias Ajid dipanggil menghadap pada Rabu pagi 18 Juni 2025 pukul 09. 00 WIT untuk dimintai keterangan sekaligus mengkonfirmasi Kebenarannya, pantauan media ini Keduanya baru kembali ke SMKN 3 Ambon sekira pukul 16.00 WIT.

Selain itu, di hari yang sama, Rabu pagi sekitar Tiga Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Maluku melakukan “On The Spot” atau turun lokasi untuk memantau proses penerimaan siswa baru di SMKN 3 Ambon yang menurut pemberitaan beberapa Media Online terkenal di Maluku terdapat Pungutan Liar (pungli) sebesar Rp. 110.000 per satu Pelamar (belum diterima masuk). Lebih kurang 4 Jam pegawai LPMP Maluku berada di Sekolah penerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terbesar di Maluku itu. Sejumlah sumber kepada media ini di Ambon mengungkapkan kalau “A” alias Ajid sudah lebih dari 5 Tahun terakhir menjabat sebagai Bendahara Dana BOS SMKN 3 Ambon mulai dari era Kepemimpinan Kepala sekolah Slamet Riyadi, S.Pd yang bertugas selama Dua Tahun lalu pensiun dan beberapa bulan kemudian meninggal dunia kemudian digantikan oleh Ipa Nur Alyidrus, S.Pd selama Setahun bertugas lalu meninggal dunia dan digantikan NFSH, S.Pd sebagai Kepsek SMKN 3 Ambon sekarang. Sumber ini menyebutkan kalau Kepala Sekolah saat ini Sangat Tidak Kompeten karena Bukan Guru Sertifikasi Serta Tidak memiliki Leadership apalagi Integritas sebagai seorang Pimpinan.

Adapun Modus Operandi nya sebagai berikut, Setelah Dua Pimpinan Sekolah di SMKN 3 Ambon wafat, A alias Ajid bikin laporan fiktif dengan memutihkan data-data mark up dan pencairan anggaran akal-akalan dengan laporan serba manipulatif. Laporan manipulatif ini kemudian diserahkan ke Operator dana Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Disdikbud Maluku dengan uang pelicin sebagai bagian gerakan tutup mulut dalam menyembunyikan praktik Pancuri Kepeng Pendidikan di Daerah ini.Jika ingin tahu ke mana Kepeng Hasil Pancuri Dana BOS SMKN 3 Ambon, silahkan melakukan On The Spot ke Rumah Pribadi A alias Ajid di belakang pusat perbelanjaan Indogrosir di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Selama ini A alias Ajid selalu Berpenampilan “Parlente”. Dia sengaja menggunakan pakaian dan celana sobek ke sekolah sebagai Kamuflase. Tapi kalau Aparat Penegak Hukum melakukan penelusuran sampai ke dalam rumah pribadinya itu, akan tampak interior yang serba mahal bagaikan Istana Raja dan Sultan. Sumber tersebut menuturkan selama ini Ajid hanya Kerja untuk Pancuri Kepeng lalu kasih makan isteri dan anak-anak. Terkutuklah orang-orang seperti itu yang Tega mengambil Uang Negara demi kepentingan Pribadi sekaligus mengorbankan masa depan Anak Anak Bangsa di Maluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *