Masohi,Liputan Sebelas.co.id – Belum sehari sehari Konflik antar warga Negeri Tial dan Tulehu Kecamatan Salahutu yang menyebabkan Korban jiwa, Bentrokan antar warga kembali pecah di Kawasan Utara Pulau Seram. Insiden ini terjadi pada Kamis 03 April 2025 di Kecamatan Seram Utara Maluku Tengah antara warga Negeri Sawai dan Masihulan serta Rumaholat yang menyebabkan seorang Anggota Polsek Wahai Gugur saat melerai bentrok Ked
Berdasarkan Data yang dihimpun Media ini, bentrokan ini berawal dari salah seorang Sopir asal Rumaholat yang mengantar Wisatawan ke Negeri Sawai dan ditengah Desa Membunyikan Klakson Terus menerus serta memutar Musik yang keras, Padahal saat itu Umat Islam sedang melaksanakan Sholat Idul Fitri sehingga Beberapa Pemuda. Sawai menegur dan sangat sopir ditempeleng sebanyak satu kali, Tak Terima ditegur sang sopir kemudian balik ke Rumaholat dan menyampaikan bahwa dirinya dipukul oleh Pemuda Sawai, akibat laporan sepihak ini menyebabkan sebagian masyarakat Rumaholat ikut terprovokasi dan berniat untuk memalang akses jalan masuk ke Negeri Sawai, akibatnya masyarakat Negeri Kawa yang hendak bersilaturahmi ke Sawai merasa terganggu, hal ini semakin diperparah dengan Aksi Provokasi dari para Pemuda Masihulan yang memprovokasi dan mengejek Para Tamu dari Negeri Kawa yang sementara bersilaturahmi merayakan Lebaran.

Akibat dari bentrokan tersebut seorang Anggota Polres Maluku Tengah Bripka Husni Abdullah, Panit Opsnal Unit Intelkam Polsek Wahai, meninggal dunia. Ia diduga tertembak di bagian dada saat berusaha mengamankan situasi. Selain Korban Jiwa juga terdapat beberapa warga yang terluka cukup Berat akibat tembakan yang diduga berasal dari Senjata Api. Rentang Kendali yang cukup jauh menyebabkan Pergerakan Aparat Keamanan agak terlambat untuk mengamankan situasi. Bentrokan ini juga menyebabkan puluhan rumah dilaporkan hangus terbakar akibat ulah perusuh. Untuk mengendalikan situasi, ratusan personel dari Polri dan TNI telah dikerahkan ke lokasi guna mencegah bentrokan meluas.

Pihak berwenang masih berupaya menenangkan massa dan mengidentifikasi penyebab utama konflik. Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, menyatakan bahwa dirinya bersama Kapolres Maluku Tengah, AKBP Hardi Meladi Kadir, dan Dandim 1502/Masohi, Letkol Czi. M. Yusuf Aksa, S.T., M.M., telah menuju lokasi konflik untuk meredakan situasi.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Aries Aminullah kepada media ini menuturkan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Kapolres Maluku Tengah terkait bentrokan tersebut. Ia juga belum merincikan secara detail terkait motif bentrokan yang menewaskan anggota Polsek Wahai.”Belum ada info yang mendetail, masih konfirmasi dengan Kapolres,” katanya.Aparat TNI-Polri bersenjata lengkap yang tiba di lokasi sempat melerai massa yang berdatangan dengan peralatan perang di perbatasan. Aparat meminta massa segera mundur dan tidak saling serang.