Tual,Liputan sebelas.co.id – Bertempat di Pendopo Yarler, Senin 05 Agustus 2024, Dinas Kesehatan Kota Tual menggelar Kegiatan Pelatihan Pelayanan Prima bagi Tenaga Kesehatan RSUD dan Puskesmas yang diikuti oleh seluruh Nakes Se Kota Tual. Tujuan Pelatihan ini agar para Peserta mampu menerapkan pola pelayanan prima berbasis soft skills sesuai profesi dan bidang tugas di pelayanan kesehatan.
Kegiatan tersebut dibuka secara Resmi oleh PJ Walikota Tual, Raden Affandi Hasannusi serta dihadiri oleh beberapa OPD teknis. Dalam sambutannya Hasannusi katakan, Pelayanan publik merupakan tulang punggung bagi kemajuan suatu negara, menjadi cerminan dari komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan hak-hak masyarakat secara adil, efisien, dan transparan.

Dalam landasan regulasi yang kuat, seperti Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan, pentingnya pelayanan publik dan pelayanan prima semakin ditekankan.
Pelayanan publik adalah terminologi yang biasa digunakan untuk mengartikan pelayanan yang disediakan oleh pemerintah kepada warganya (citizens), juga yang secara langsung melalui sector publik atau melalui ketetapan penganggaran pelayanan sektor swasta. Kemenkes telah mengatur pelayanan publik melalui Peraturan menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2019 tentang pedoman perilaku interaksi pelayanan publik di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Bahkan reformasi birokrasi telah dilaksanakan di Kementerian Kesehatan dengan berbagai upaya agar Kementerian Kesehatan menjadi lebih adaptif dan cepat dalam proses pengambilan keputusan dan pelayanan terhadap masyarakat. Kementerian Kesehatan mengimplementasikan percepatan reformasi birokrasi melalui enam pilar transformasi kesehatan dan pilar ketujuh sebagai pilar transformasi internal Kementerian Kesehatan.
Transformasi internal Kementerian Kesehatan dilakukan melalui penguatan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yang terus-menerus melakukan perbaikan dan perubahan. Upaya Kementerian Kesehatan melakukan perubahan budaya kerja salah satunya merancang inisiatif kampanye perubahan budaya kerja berbasis budaya Ber-Akhlak yang berfokus pada komponen perilaku salah satunya pelayanan unggul.

Pelayanan publik menjadi wacana menarik dewasa ini. Yang dibicarakan berkisar meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak-hak, semakin beragamnya produk pelayanan yang diselenggarakan penyelenggara negara hingga derasnya arus pengawasan terhadap proses penyelenggaraan pelayanan publik Para penyelenggara pelayanan publik saling memperkaya ragam pelayanan publik guna memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Begitu juga halnya pelayanan prima pada bidang kesehatan bukan sekadar sebuah konsep, tetapi sebuah komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dengan mengutamakan aspek- aspek seperti kecepatan, ketepatan, keramahan, dan tanggung jawab. Memahami urgensi pelayanan publik yang berkualitas dan pelayanan prima tidak hanya berdampak pada efisiensi birokrasi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, kepercayaan terhadap pemerintah, serta kesejahteraan bersama.
Diakhir sambutannya Hasannusi berharap agar Peserta pelatihan Mampu Memahami konsep pelayanan prima dalam pelayanan kesehatan, Mampu Menganalisis pemanfaatan literasi digital dalam pelayanan kesehatan, Mampu Menerapkan komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan, Mampu Melakukan pelayanan prima dalam pelayanan kesehatan, Mampu Melakukan teknik penanganan keluhan dalam pelayanan kesehatan.