Tual,Liputan Sebelas.co.idBertempat di Grand Villia Hotel Langgur Selasa 30 Juli 2024, Dinas Perindag Kota Tual menggelar Kegiatan Membangun Jejaring Pasar Tual Digital. Kegiatan ini Menghadirkan Narasumber antara lain: Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Raden Bagas Kresno Faturrahman, serta Robertho Valery Wattimury Mewakili Kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku dan dihadiri oleh Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Kota Tual dan Maluku Tenggara, Ka. BRI Cab. Langgur dan staf, Ka. BPD Maluku – Malut Cab Langgur dan staf, Ka. Telkom Cab Langgur dan staf, Manager DRAIV KEI, Ketua KKSS, KKST, Paguyuban Manunggal Jati dan Pengelola Pasar Rakyat Milik Amir Asis.
Kegiatan yang dibuka oleh PJ Walikota Tual R. Affandi Hasannusi S.STP M.Si ini diawali dengan Menyanyikan Lagu Kebangsaan dan dilanjutkan dengan Sambutan Dari PJ Walikota Tual. dalam sambutannya Affandi Hasannussi katakan bahwa Kegiatan ini tidak lain dan tak bukan untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan Pemerintah Kota Tual dalam rangka pengembangan ekonomi ke depan dari sisi pemanfaatan digitalisasi perdagangan barang dan jasa di Pasar Rakyat yang ada di Kota Tual dan juga Maluku Tenggara. Perkembangan Teknologi Digital telah merambah menjadi kebutuhan yang sulit kita tawar atau tolak, bahkan tidak menggunakan Teknologi maka segala hal menjadi tertinggal.
Manusia harus bergerak menyesuaikan Perkembangan jika tidak maka akan digilas dengan perkembangan itu sendiri. Sebagaimana amanat Permen PAN RB No. 26 Tahun 2020tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang merupakan turunan dari Pepres No. 95 Tahun 2018tentang Sistim Pemerintahan Berbasis Elektronik, maka upaya mendorong pasar kearah digital merupakan Reformasi tata kelola pasar dari non digital ke digital atau dengan kata lain jika sebelumnya retribusi masih ditagih secara tunai maka saat ini sudan Non Tunai/cashless,pembayaran tunai menjadi non tunai dengan Quick Response Indonesia Standart (QRIS), jika sebelumnya belum ada e-commerce pasar/ marketplace, maka sekarang ini upaya mendorong pemanfaatan marketplace/e-Commerce pasar telah dilakukan bersama BRI.
Untuk itulah melalui kegiatan Membangun Jejaring Pasar Digital Kota Tual dan Maluku Tenggara tentunya kita harapkan perluasan layanan digital antar wilayah, antar pasar, business to bussines pelaku usaha pasar dapat terbangun dengan baik. Sehingga diharapkan setelah kegiatan ini, masing-masing dari kita mendorong percepatan digitalisasi di Pasar Rakyat Beberapa factor yang menjadi alasan mengapa ini harus dilakukan adalah menjamurnya toko-toko modern baik lokal maupun Nasional dengan service excellent tempat yang nyaman, bersih, belum lagi perdagangan antar daerah dan online, semakin menjadi pilihan masyarakat, tentunya hal ini akan menyebabkan tingkat pembelian akan berkurang dan pedagang pasar akan kehilangan pembeli, eksistensi dan daya saing pedagang pasar akan menurun.

Dapat diprediksi jika pedagang pasar Tual yang berjumlah 2300orang dan pasar lainnya akan mengalami kolaps dikemudian hari jika tidak dari sekarang Pemda mempersiapkan para pedagang dengan sistim digital sembari menata secara fisicly bangunan, tata kelola manajemen, SDM, keamanan dan mengalokasikan khusus pembiayaan operasional Pasar Maren Tual. Ada 3 point penting yang perlu disiapkan: kesatu: ketersediaan system yang terpadu, kedua: penempatan SDM yang berintegritas dan ketiga adalah dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga kita semua perlu bergerak bersama untuk mewujudkan Pasar rakyat secara digital. Dan tentunya diharapkan juga support dari Kementrian Perdagangan RI, tidak berhenti sampai disini mengawal pasar Rakyat di Tanah Evav tercinta ini dan Maluku secara umum.Saat ini, 40% pedagang Pasar Maren Tual telah memiliki QRIS, meski pemanfaatan masih rendah, jika dibandingkan di UMKM di luar pasar misalnya cafĂ©, toko dsb, 100% pembayaran sewa kios pasar telah dilakukan secara digital dengan e Maren/Mobile point of sales (MPOS) yang disupport oleh BPD Maluku – Malut.
Faktanya, sejak penerapan Digital pada retribusi pasar terjadi peningkatan signifikan Retribusi hingga 100%, sejak Tahun 2020 Rp. 875.324.500 menjadi Rp. 1.900.928.187. sehingga perluasan digital perlu dilakukan agar pelaku usaha di pasar dapat melakukan marketing digital, e payment, supply dan logistic serta pengiriman barang dengan lebih cepat dan mudah. Pemda Kota Tual melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tual beserta tim ETPD telah melakukan Aplikasi Pasar Rakyat Indonesia (PARI) dan Pasar , berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk kegiatan pada hari ini. Dengan BRI intens melakukan sosialisasi. Target kita di tahun 2027, 100% pelaku usaha telah menerapkan digital secara penuh sehingga Digitalisasi pada pasar dan pada pedagang dapat terlaksana dengan baik. Hasanussi juga mengajak pihak Telkom/Telkomsel untuk ikut mendorong agenda ini.