Kiprah OMK Ohoi Marfun Bangun Mushalla Ditengah Hutan Membuktikan Mujizat Tuhan Itu Nyata

Langgur,Liputan sebelas.co.id – Keberadaan Sebuah Situs Sejarah memang perlu Legitimasi oleh Arkeolog untuk dijadikan Rujukan dan Refrensi bagi Generasi sekarang. Sisa Sisa Benda Purbakala berupa Artefak dan lempengan batu Kuno beraksara Arab yang merupakan sebuah Miniatur Mushalla/Surau ditengah Hutan Belantara Wilayah Kecamatan Kei Kecil Bagian Timur Maluku Tenggara menjadi Saksi atas Pasang Surut Perkembangan dan Penyebaran Agama Islam di Kepulauan Kei. Menjadi menarik, sebab Keberadaan Miniatur Mushalla/Surau tersebut justru pengelolaannya ada pada Kuncen ( Juru Kunci ) yang justru Beragama Katholik.

Dahulu sekali bangunan yang masuk kategori Situs Sejarah tersebut masih berdiri namun seiring Bertambahnya usia mengalami Kerusakan. Pada Tahun 2020 Keturunan Keluarga dari sang Kuncen baik Muslim Maupun Katholik yang tersebar di Ohoi Marfun, Ohoi Semawi, Ohoi Wain di Maluku Tenggara serta Ohoi Ngadi di Kota Tual sudah berupaya untuk merehab bangunan nya, akan tetapi Pada Tahun 2024 ini kembali Ambruk Dimakan Rayap. Dari sinilah Kiprah Orang Muda Katholik Ohoi Marfun dimulai.

Seperti dikisahkan seorang Rekan Jurnalis Muda Bung Nerius Rahabav yang juga Pemred Tual News.com saat berbincang dengan media ini sesaat sebelum berangkat ke Jakarta. Nerius Rahabav yang akrab dengan panggilan Neri ini menceritakan bahwa saat Dirinya kembali dari Ambon ke Tual di Bulan Mei 2024, Saat berada di Ohoi nya di Marfun, Dirinya sering didatangi Seorang Lelaki Tua yang berperawakan Tinggi Sekali memakai Sorban Putih lengkap , Kedatangan nya pun tidak tentu terkadang menampakan Dirinya pada Siang Hari, kadang juga datang dalam mimpi pada malam hari. Karena penasaran dengan peristiwa tersebut Bung Nerius lantas mengajak Rekan Rekan Muslimnya dari Persatuan Wartawan Indonesia untuk meninjau keberadaan Bangunan Mushalla di Tengah Hutan.

Tidak lupa Dirinya juga mengajak beberapa PNS dilingkup Pemkot Tual untuk bersama sama mencarikan Solusi terkait pelestarian sebuah situs bersejarah, apalagi ini menyangkut tentang kisah penyebaran Sebuah Agama Besar Tempo Doloe. Dari Situlah Timbul Niatnya secara Pribadi untuk seorang diri mencari Anggaran demi melaksanakan Permintaan dari Orang Tua yang sering mendatanginya. Tidak sedikit Ujian yang dialami dalam mencari Anggaran, bahkan Bung Nerius Mengisahkan jika dirinya sampai Ribut dengan Anak dan Isteri akibat menggunakan uang tabungan persiapan anak PKL di Kementerian Kominfo RI Jakarta Demi untuk membeli atap Daun zeng 60 lembar senilai Rp 3.300.000 Paku 5, 7,10 , 12 dan paku zeng masing – masing 3 kg Kemudian memberikan nya kepada Juru Kunci yang saat ini masih diemban oleh Albertus Ditubun yang merupakan Generasi ke Ke 7 dari sang Mubaligh asal Timur Tengah.

Sebelum berangkat ke Jakarta Dirinya sudah membayar Lunas Batako sebanyak 500 buah, serta Material berupa Pasir dan Semen untuk serta sudah melunasi Mobil Truck untuk angkut ke lokasi. Tiba di Jakarta, anaknya dari SMK Siwalima Langgur bersama satu rekanya justru ditolak PKL di Kementerian Kominfo RI. Ditengah Ketidakpastian dari Kemenkominfo hampir saja membuat Bung Nerius putus asa, Dirinya Meyakini Bahwa Tuhan itu ada Bagi Siapa saja yang selalu Mengagungkan Namanya.

Terbukti keesokan hari dirinya menerima kabar dari Kepulauan Kei bahwa Para Pemuda ( Orang Muda Katholik ) Ohoi Marfun, mereka mengabarinya kalau Pekerjaan ditengah Hutan sudah Tuntas, Sangat Ajaib, Malamnya Bung Nerius menerima Pesan WA dari Pejabat Kementerian Kominfo dan diminta hadir jam 14.00 WIB untuk bertemu. Pertemuan dengan Pejabat Kementerian Kominfo RI, yang awalnya menolak dua Siswi SMK Siwalima untuk magang, berubah 180 Derajat, Kedua Siswi dinyatakan diterima untuk Magang/PKL di Kementrian Kominfo Ri selama Tiga Bulan. Mujizat Tuhan itu tentu Tidak datang begitu saja. Mujizat ini diyakini ada kaitannya dengan Niat Baik seseorang yang dengan Tulus dan Ikhlas mau mengorbankan sebagian Berkatnya bahkan waktu dan Tenaga disertai dengan sedikit ujian kesabaran ujar Nerius Rahabav menutup kisahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *