Kabid SMK: Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Di Provinsi Maluku Perlahan Mulai Membaik

Ambon,Liputan Sebelas.co.id – Hanya 4 SMK yang Siswanya dinyatakan Tidak Lulus Sekolah Pada Tahun 2024 ini. Penjelasan Tersebut disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Anisah SE kepada media ini usai dikonfirmasi via Ponsel pada Senin 03 Juni 2024.

Anisah melanjutkan, dari Empat Sekolah tersebut, sebanyak hanya 8 Siswa yang gagal dan tidak dapat diluluskan. Seperti diketahui, Jumlah SMK di Maluku saat ini sebanyak 120 Sekolah yang terdiri dari 84 SMK Negeri dan 36 SMK Swasta Dengan rincian sebagai berikut:

Kota Ambon sebanyak 20 SMK

Kota Tual sebanyak 6 SMK

Kabupaten Buru sebanyak 9 SMK

Kabupaten Buru Selatan sebanyak 10 SMK

Kabupaten Kepulauan Tanimbar sebanyak 9 SMK

Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak 6 SMK

Kabupaten Maluku Barat Daya sebanyak 10 SMK

Kabupaten Maluku Tenggara sebanyak 11 SMK

Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 14 SMK

Kabupaten Seram Bagian Barat sebanyak 17 SMK

Kabupaten Seram Bagian Timur sebanyak 8 SMK

Dari 120 SMK tersebut hanya 2 SMK di Pulau Buru, 1 SMK di Kota Tual dan 1 SMK di Maluku Tenggara yang Kelulusannya tidak 100%. Dengan Demikian Jumlah kelulusan Siswa SMK di Maluku pada Tahun 2024 ini meningkat dari Tahun lalu dimana siswa yang tidak lulus Tahun lalu mencapai 15 orang sementara Tahun ini hanya 8 orang ujar Anisah.

Dirinya cukup gembira sebab pada Tahun 2024 ini mengalami penurunan serta Optimis pada Tahun Berikut akan semakin Baik lagi. Adapun Sembilan orang siswa yang tidak lulus itu terdiri dari 2 siswa yang ada di Pulau Buru masing masing Satu siswa asal SMK Negeri 6 Buru dengan Kompetensi Keahlian Teknik instalasi Tenaga Listrik telah menikah dan menetap di Namrole – Buru Selatan. Sementara Satunya siswa SMK Negeri 5 Buru kompetensi keahlian agribisnis perikanan air tawar juga telah menikah dan tidak mengikuti proses belajar mengajar.

Berikutnya 4 siswa asal SMK Pelayaran Bahari Nusantara Kota Tual itu masing masing 2 siswa jurusan Nautika Kapal Niaga saat itu tidak mengikuti Proses Belajar mengajar bahkan Ujian Kompetensi, dan masih berada di luar wilayah Kota Tual yakni Kabupaten MBD serta Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Jadi pada intinya mereka tidak mengikuti seluruh tahapan ujian sementara 2 siswa lainnya dari jurusan Teknika Kapal Niaga melakukan pelanggaran kategori Berat, yakni memobilisasi siswa dari sekolah lain termasuk masyarakat umum dalam aksi tawuran dan menggunakan alat tajam.

Sementara itu 2 Siswa asal Maluku Tenggara yakni siswa SMK Kasih Theresia sama sekali tidak mengikuti rangkaian ujian walau sudah dilakukan upaya pendekatan kekeluargaan oleh Pihak Sekolah ujar Annisah. Sebelum mengakhiri percakapannya, Anisah katakan bahwa SMK yang berkategori Baik dan Luar Biasa dalam Inovasinya pasti akan disupport penuh oleh Dinas Dikbud Maluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *