Jakarta,LiputanSebelas.co.id – Permasalahan didunia pendidikan semakin kompleks, jika kita hanya membahas hal-hal yang bersifat administratif dan formalitas belaka, maka hasil dari pendidikan hanya berupa Kepalsuan belaka yang dibalut indah dalam iklan-iklan janji kampanye. Oleh karena itu seyogyanya pendidikan harus dipegang oleh ahlinya. Seorang yang benar-benar ahli menanamkan makna kedalam kebijakannya. Bukankah kita pernah mendengar dari ulama bahwa jika suatu urusan dipegang oleh yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.
Kepalsuan tersebut saat ini semakin masif ditandai dengan semakin Banyak Para Guru yang menggunakan jasa para Joki dalam menyelesaikan pekerjaannya. Saat ini lagi marak, dimana oknum perusak pendidikan berdalih untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tetapi justru menyemai ladang bisnis dengan membuka jasa Joki sertifikat PMM . Hal ini sangat jauh dari tujuan pendidikan yang diharapkan oleh founding father kita. Apa jadinya jika hal tersebut membuat guru menggunakan jasa joki tersebut ?
Maka pendidikan hanya tinggal namanya saja sebagai tempat merubah manusia menjadi lebih baik. Oleh karena itu seyogyanya kita semua menjadi apa adanya saja, jika ada kurangnya dalam hal teknologi maka berusahalah memperbaiki atau mengupgrade diri bukan menggunakan cara-cara instan. Perlu kita garisbawahi, teknologi adalah alat yang memudahkan tetapi bukan tujuan sebenarnya. Tujuan sebenarnya adalah bagaimana murid dapat mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya dengan baik dan guru dapat menjadi seorang inspirator sekaligus fasilitator dalam mendampingi proses tumbuh kembangnya.
Jadi yang perlu dipikirkan oleh kita sebagai guru adalah bagaimana seorang murid lebih menghargai proses berkembangnya dibanding dengan mencintai hal-hal yang instan. Lantas bagaimana caranya agar para guru terhindar dari kepalsuan dalam mendidik ? Berikut beberapa tips sederhana yang dapat diterapkan:
1. Menerima diri apa adanya serta senantiasa mengupragde diri dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. Tidak malu bertanya untuk hal yang dirasa tidak paham dan mau berusaha untuk belajar hal-hal yang baru.
3. Selalu melakukan refleksi diri baik dalam proses maupun hasil dalam memberikan pelayanan pendidikan.
4. Mempunyai keterampilan, selalu sabar dan bersyukur disegala kondisi.
5. Tidak mudah mengeluh sebelum memahami secara Holistik mengenai setiap kebijakan yang akan dijalani.
6. Selalu berdoa agar Allah menjaga diri kita, dan senantiasa mendoakan murid agar sukses Dunia Akhirat.